Banyak fotografer yang mulai serius memotret ketika anak pertama mereka lahir. Berawal dari keinginan merekam momen ketika bayi mereka mulai tertawa, berguling, meraih, merangkak, berjalan, dan sebelum mereka sadar sudah ada ribuan foto yang disimpan. Ketika anak-anak semakin besar dan tahu ada kamera di sekitar mereka, ada yang tetap suka bergaya ada yang mulai bosan difoto. Anak saya, misalnya, selalu lari atau sembunyi setiap melihat saya membawa kamera di dekatnya. Padahal, kita masih ingin (dan bahkan semakin tertarik) memotret mereka. Ibu, terutama, yang menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anaknya, punya lebih banyak kesempatan untuk merekam kegiatan mereka dalam foto setiap hari.
Berikut ada tips untuk orang tua yang suka memotret anak-anak mereka yang sudah mulai besar, tapi kesulitan membuat mereka mau diam di depan kamera.
1. Cobalah sudut pandang yang berbeda. Anak-anak tidak harus selalu melihat ke arah kamera. Tunggu sampai mereka melakukan sesuatu yang lucu lalu cobalah memotret apa yang mereka lakukan.
3. Beri jarak. Jangan sorongkan lensa ke muka mereka. Mundurlah dan gunakan zoom. Anak-anak bisa merasa kalau mereka sedang difoto dan semua orang tahu, mereka tidak suka diatur-atur. Jadi beri mereka ruang dan tunggu.
4. Kalau kamu berencana meng-crop foto, ingat komposisi rule-of-thirds. Jangan potong terlalu ketat di sekitar mereka. Beri ruang di sekitar si anak agar momennya tertangkap dan ada ruang untuk “bernafas” saat melihat fotonya.
5. Baik itu kamu menggunakan kamera saku ataupun SLR, sport mode adalah yang terbaik untuk menangkap anak-anak yang selalu bergerak cepat. Shutter speed yang tinggi cocok untuk menghentikan mereka dalam sebuah frame foto. Burst shooting juga bisa Anda gunakan untuk keperluan ini. Untuk anak-anak yang aktif, akan menyenangkan memperlihatkan hasil foto saat mereka sedang melompat atau menendang bola yang tampak terhenti di udara. Mungkin mereka akan minta difoto lagi.
6. Anak-anak tidak suka dipaksa tersenyum atau bilang “cheese”. Jadi, minta saja mereka berteriak atau bilang sesuatu yang konyol seperti “sapi!” atau “kaos kaki!” Anda bisa membuat mereka berekspresi tanpa membuat mereka merasa dimanipulasi.
7. Kita semua tahu anak-anak itu mungil. Jadi turunlah dan sejajarkan diri Anda dengan mereka. Berlutut atau berbaring bisa membantu Anda melihat dunia dari perspektif mereka.
8. Jangan ragu-ragu mengedit foto yang sudah Anda ambil. Pixlr menawarkan banyak efek menyenangkan dan stiker lucu. Tidak perlu yang rumit semacam Photoshop. PhotoScape dan Picasa juga bisa Anda manfaatkan untuk mengedit foto anak-anak dengan lebih santai.
Diluar semua tips diatas, nikmati prosesnya bersama anak Anda. Ikutlah bermain sambil berjaga-jaga bersama kamera Anda, dan foto-foto terbaik pasti bisa Anda dapatkan. Akan menyenangkan bisa memajang foto anak-anak hasil karya Anda sendiri di rumah, kan? :)
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar