Fotografi wildlife itu tidak mudah. Dibutuhkan keteguhan hati dan biaya yang tidak sedikit untuk bisa berhasil. Kamu butuh kamera yang bagus, lensa telephoto cepat, dan waktu yang cukup untuk dihabiskan di lokasi bersama hewan-hewan liar. Kalau kamu punya semua itu, kamu punya potensi untuk memotret foto-foto yang luar biasa. Tapi, ada cara mudah untuk mendapatkan “rasa” fotografi wildlife: memotretlah di kebun binatang. Ada banyak hewan yang cenderung lebih mudah difoto, kamu bisa mengambil jarak yang relatif dekat dengan objek, dan kamu tidak perlu mengeluarkan biaya yang sangat banyak untuk membeli lensa telephoto super atau pergi ke Afrika.
Untuk keuntungan yang menyeluruh, memotret di kebun binatang butuh kompromi. Hewan-hewannya mungkin ada dalam jarak dekat, tapi mungkin sulit difoto. Karena ada yang di dalam kandang atau kaca tebal. Tentu ini bagus untuk dilihat dan juga aman, tapi tidak menyenangkan untuk difoto. Binatang yang lebih besar mungkin dibiarkan ada di ruang terbuka, tapi jaraknnya pun cenderung lebih jauh.
Tantangan memotret di kebun binatang adalah memanfaatkan batasan yang diberikan oleh pihak pengelola sehingga kamu bisa pulang membawa foto-foto yang bagus. Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu.
1. Gunakan Depth-of-field Yang Dangkal
Jeruji kandang tidak selalu menjadi masalah kalau kamu punya lensa telephoto. Lensa dengan range focal antara 70-200mm adalah ukuran yang ideal. Trick-nya adalah menggunakan aperture paling lebar yang bisa dibuat oleh lensa yang kamu punya dan mendekatlah ke jeruji kandang sebisa mungkin. Semakin jauh hewannya dari jeruji, semakin baik. Dengan aperture lebar, jeruji ini akan jadi out of focus dan akhirnya tidak tampak lagi dalam foto. Akan lebih baik kalau jeruji ini ada dalam bayangan – kalau diterangi cahaya matahari, maka kamu akan mendapat efek semacam flare.
Jeruji kandang tidak selalu menjadi masalah kalau kamu punya lensa telephoto. Lensa dengan range focal antara 70-200mm adalah ukuran yang ideal. Trick-nya adalah menggunakan aperture paling lebar yang bisa dibuat oleh lensa yang kamu punya dan mendekatlah ke jeruji kandang sebisa mungkin. Semakin jauh hewannya dari jeruji, semakin baik. Dengan aperture lebar, jeruji ini akan jadi out of focus dan akhirnya tidak tampak lagi dalam foto. Akan lebih baik kalau jeruji ini ada dalam bayangan – kalau diterangi cahaya matahari, maka kamu akan mendapat efek semacam flare.
2. Tunjukkkan Lingkungan Hewan Yang Difoto
Kalau kamu tidak punya lensa telephoto atau tidak bisa mendapatkan posisi yang benar untuk membuat jeruji kandang jadi out of focus, kamu bisa mencoba pendekatan lain: tunjukkan saja sekalian lingkungan sekitar hewan yang kamu foto. Cara lain adalah menunjukkan interaksi antara hewan dengan pengunjung kebun binatang. Kebun binatang seringkali punya acara di siang hari dimana kamu bisa melihat penjaga memberi makan binatang atau berinteraksi dengan hewannya. Ada kesempatan untuk memotret saat hal ini berlangsung.
Kalau kamu tidak punya lensa telephoto atau tidak bisa mendapatkan posisi yang benar untuk membuat jeruji kandang jadi out of focus, kamu bisa mencoba pendekatan lain: tunjukkan saja sekalian lingkungan sekitar hewan yang kamu foto. Cara lain adalah menunjukkan interaksi antara hewan dengan pengunjung kebun binatang. Kebun binatang seringkali punya acara di siang hari dimana kamu bisa melihat penjaga memberi makan binatang atau berinteraksi dengan hewannya. Ada kesempatan untuk memotret saat hal ini berlangsung.
3. Perhatikan Objek Yang Tidak Diharapkan
Saat hunting foto-foto hewan eksotis yang bagus, akan sangat mudan melewatkan kesempatan lain yang mungkin muncul. Misalnya burung-burung liar yang bukan milik kebun binatang tapi datang bertengger di punggung binatang besar dan semacamnya.
Saat hunting foto-foto hewan eksotis yang bagus, akan sangat mudan melewatkan kesempatan lain yang mungkin muncul. Misalnya burung-burung liar yang bukan milik kebun binatang tapi datang bertengger di punggung binatang besar dan semacamnya.
4. Perhatikan Cahaya
Peraturan dalam fotografi pada umumnya tentu juga berlaku untuk memotret binatang. Cahaya terbaik (jika hari sedang cerah) adalah di pagi hari atau sore. Meskipun kamu harus mengikuti jam operasional kebun binatang, sebaiknya tidak memotret di tengah hari karena cahayanya terlalu kuat dan kontrasnya tinggi. Kamu harus coba mengambil keuntungan dari cahaya sore jika memungkinkan. Tapi kalau kamu berkunjung di tengah hari, cobalah memotret binatang saat mereka ada di bawah bayangan, atau cobalah memotret saat hari sedang berawan. Cahayanya akan lebih lembut dan tidak akan merusak foto.
Peraturan dalam fotografi pada umumnya tentu juga berlaku untuk memotret binatang. Cahaya terbaik (jika hari sedang cerah) adalah di pagi hari atau sore. Meskipun kamu harus mengikuti jam operasional kebun binatang, sebaiknya tidak memotret di tengah hari karena cahayanya terlalu kuat dan kontrasnya tinggi. Kamu harus coba mengambil keuntungan dari cahaya sore jika memungkinkan. Tapi kalau kamu berkunjung di tengah hari, cobalah memotret binatang saat mereka ada di bawah bayangan, atau cobalah memotret saat hari sedang berawan. Cahayanya akan lebih lembut dan tidak akan merusak foto.
5. Bersiaplah Menggunakan ISO Tinggi
Pada titik tertentu, kamu akan menemui masalah dengan tingkat pencahayaan jika memotret di kebun binatang. Ingatlah bahwa jenis cahaya terbaik adalah di bawah bayangan, atau saat matahari sore karena cahaya cenderung rendah pada kondisi ini. Kamu juga perlu shutter speed yang cukup cepat untuk menghindari goyangan kamera. Meskipun kamu punya lensa yang dilengkapi stabilizer, kamu tetap membutuhkan shutter speed yang cepat untuk bisa menghentikan gerakan objek. Stabolizer bisa membantu mencegah terjadinya goyangan kamera tapi tidak untuk mencegah blur yang diakibatkan gerakan objek. Ini artinya kamu perlu menggunakan pengaturan ISO yang tinggi. Kekurangannya adalah kamu akan mendapatkan setidaknya sedikit noise di dalam fotomu. Tapi, kamu bisa meminimalisasi munculnya noise dengan memastikan fotomu tidak underexposed.
Pada titik tertentu, kamu akan menemui masalah dengan tingkat pencahayaan jika memotret di kebun binatang. Ingatlah bahwa jenis cahaya terbaik adalah di bawah bayangan, atau saat matahari sore karena cahaya cenderung rendah pada kondisi ini. Kamu juga perlu shutter speed yang cukup cepat untuk menghindari goyangan kamera. Meskipun kamu punya lensa yang dilengkapi stabilizer, kamu tetap membutuhkan shutter speed yang cepat untuk bisa menghentikan gerakan objek. Stabolizer bisa membantu mencegah terjadinya goyangan kamera tapi tidak untuk mencegah blur yang diakibatkan gerakan objek. Ini artinya kamu perlu menggunakan pengaturan ISO yang tinggi. Kekurangannya adalah kamu akan mendapatkan setidaknya sedikit noise di dalam fotomu. Tapi, kamu bisa meminimalisasi munculnya noise dengan memastikan fotomu tidak underexposed.
0 komentar:
Posting Komentar