Apakah kamu sering merasa cemburu atau kurang percaya diri karena ‘hanya’ memakai kamera saku sementara teman-temanmu sudah membawa-bawa SLR digital? Ini adalah sesuatu yang disebut ‘camera envy’ di dunia fotografi.
Jangan pernah merasa begitu.
Kamu bahkan bisa mendapat foto-foto yang lebih bagus karena beberapa alasan ini:
- Kameramu lebih ringan dan mudah dibawa kemanapun kapanpun.
- Kamu punya lensa yang sama bagus dengan yang temanmu punya; seperti kebanyakan pengguna dSLR pemula, mungkin mereka masih menggunakan kit lens.
- Teman-temanmu itu menggunakan built-in flash sebagai sumber cahaya. Kamu jangan sampai melakukan hal yang sama.
- Kameramu punya sistem yang lebih baik untuk menggabungkan cahaya dari flash dengan cahaya ambient atau fill-flash.
Pikirkan Tentang Cahaya
Karena fotografi seluruhnya adalah tentang melukis dengan cahaya, maka kalau kamu tidak memahami faktor penting ini, sebagus apapun kamera yang digunakan tidak ada gunanya.foto cantik diatas diambil menggunakan kamera saku Canon PowerShot SX150 IS dengan pengaturan exposure auto tanpa flash |
Katakan Tidak
Pada flash yang terpasang di kameramu. Matamu perlu bayangan untuk bisa mengenali bentuk. Jika cahaya datang dari sudut yang sama dengan lensa, maka tidak ada cahaya untuk membentuk wajah. Cahaya yang datang dari sumber semacam flash kamera akan membuat objek terlalu terang, terlalu terekspos, sementara latar belakangnya sangat gelap.Semua kamera saku bisa diatur flash-nya. Yang harus kamu lakukan adalah mengaturnya supaya flash tidak ditembakkan dan menggunakan long exposure sebaga gantinya. Ini akan memberi hasil yang lebih bagus.
Kamera saku yang bagus bisa memberimu exposure sampai setidaknya 1 detik. Sementara tanganmu hanya akan stabil sepanjang 1/30 detik dan objek juga mungkin tidak bisa diam selama 1 detik penuh. Jadi, kamu harus mencari cara agar kameramu stabil dan bisa menyelesaikan exposure dengan lebih singkat. Untuk ini, yang bisa kamu lakukan adalah:
- Mencari cahaya. Pindahkan objek mendekati sumber cahaya dan perhatikan dengan matamu apakah sudah cukup tersinari.
- Gunakan ISO yang agak tinggi, misalnya ISO 400 atau 800 (kamera saku digital sekarang punya kemampuan yang lebih baik dalam mengurangi timbulnya ‘noise’ dalam ISO tinggi.)
- Stabilkan kamera pada meja, kursi, apapun saat kamu menekan tombol shutter.
- Biarkan kamera ada di meja, kursi, apapun dan gunakan timer sehingga tidak ada gerakan samasekali saat shutter menutup.
- Gunakan tripod kecil yang bisa dengan mudah kamu dapatkan di toko kamera dengan harga terjangkau.
Katakan Ya
Pada flash yang terpasang di kameramu. Ya, ya… bertolak belakang dengan apa yang baru ditulis diatas, kan? Tapi kamu harus tahu bahwa flash di kamera saku bisa berguna. Hanya saja kamu harus tahu cara tepat untuk menggunakannya. Misalnya, TIDAK untuk digunakan dalam ruangan gelap. Tapi, bisa berguna di luar ruangan saat kamu punya objek yang ada dalam bayangan teduh sementara sekelilingnya terang karena langsung disinari matahari. Ini adalah saat tepat untuk fill flash. Juga bisa kamu gunakan untuk menghindari siluet kalau objekmu membelakangi cahaya.yang ini diambil menggunakan Sony DSC-RX100 dengan exposure auto. perhatikan kekuatan komposisinya dan bagaimana Dimitris memanfaatkan bayangan dan tempat terang dalam fotonya. |
Fokus Lebih Dulu
Foto yang bagus biasanya tidak menempatkan objeknya pas di tengah (ingat rule-of-thirds?) Tapi, pada kamera saku, memang disitulah letak sensor fokusnya. Di tengah. Jadi, kalau kamu mau objek yang tampak tajam, coba trik ini: letakkan objek di tengah frame, tekan shutter button setengah jalan, lalu gerakkan kamera sampai kamu dapat komposisi yang diinginkan. Lalu tekanlah shutter button sepenuhnya.Habiskan Memory
Kalau memory card-mu bisa bertahan kososng di dalam kamera dalam waktu yang lama, berarti ada yang salah. Berarti kamu kurang bereksperimen. Setidaknya dibutuhkan beberapa percobaan sampai kamu bisa mendapat foto yang benar-benar memuaskan. Jadi gunakanlah kartumu. Lagipula kamu menggunakan kamera digital, kan? Jangan takut untuk menghabiskan memory-nya.Pernah dengar cerita? Begini, tentang seorang fotografer hebat yang datang ke restoran lalu kokinya bertanya “Foto-foto Anda luar biasa. Kamera apa yang Anda gunakan?” Tapi fotografer itu cuma tersenyum sopan lalu menghabiskan makanannya. Saat ia akan pulang, ia memuji koki tadi lalu bilang, “Masakan Anda enak sekali. Kompor merk apa yang Anda pakai?”
Jadi, sekarang kamu tidak perlu cemburu, tidak percaya diri, atau semacamnya. Yang hebat itu pemilik kameranya, bukan kameranya :)
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar