Untuk saya, kopi adalah objek yang harus didokumentasikan dengan serius. Ada masa dimana saya memotret semua kopi yang saya minum. Baik itu dalam cangkir, dalam bentuk bubuk, biji, di teko, dan sebagainya. Tapi, seperti juga jenis makanan dan minuman lain, dibutuhkan pemahaman yang baik tentang nikmatnya kopi untuk bisa menghasilkan foto kopi (bukan foto copy, ya…) yang sempurna. Foto yang mampu menangkap aroma, rasa, kepekatan, dan kenikmatan secangkir kopi.
Kalau kamu juga pecinta kopi dan fotografi seperti saya, beberapa tips memotret kopi berikut ini bisa jadi panduan untuk membuat foto kopi yang sempurna.
Lakukan Riset
Saat memotret kopi, penting untuk punya pengetahuan tentang produk. Kamu harus tahu seperti apa penampilan Espresso Con Panna (satu shot espresso yang diberi topping whipped cream) atau Cappuccino yang benar. Ini akan membantumu mendapatkan kesan yang utuh dari jenis kopinya. Mungkin kamu butuh lighting dari samping untuk menonjolkan rasa Espresso yang pahit dan kuat, atau sebuah mug besar berwarna pastel dengan latar belakang bokeh untuk mendukung rasa Cappuccino yang creamy dan cenderung gurih manis. Jadi kamu perlu membaca buku tentang kopi, berjalan-jalan ke beberapa coffee shop, atau cukup browsing untuk memperkaya wawasanmu tentang kopi sebelum mulai memotret. Tinggal di Indonesia adalah keuntungan besar untuk fotografer pencinta kopi. Ada begitu banyak jenis yang bisa didokumentasikan. Atau, mungkin kamu sedang tertarik mengkoleksi foto latte art?Coffee & Coffee – Abdullah Almaosharji |
Kopi Yang Bagus
Satu terpenting yang harus dipertimbangkan dalam fotografi kopi adalah kualitas dan kesegaran produk. Saat biji kopi baru dipanggang dan dikemas dengan benar, ia akan mempertahankan lapisan di bagian luar bijinya. Dimana pada lapisan inilah rasa kopi yang bagus tersimpan. Tapi, bicara kepentingan fotografi, lapisan minyak ini memberi tampilan yang cantik untuk biji kopi. Kalau kamu memotret foto espresso, minyak ini yang bisa menghasilkan “crema” atau busa kecoklatan yang muncul di bagian atas, dan ini akan memberikan kontras yang bagus pada foto.Kalau kamu tidak punya biji kopi segar, kamu bisa mengorbankan sedikit biji kopi untuk kepentingan ini. Letakkan segenggam biji kopi di dalam kantong plastik, semprot dengan sedikit minyak goreng, lalu kocok-kocok pelan sampai seluruh biji tertutup sedikit lapisan minyak. Tapi jangan digiling lalu diminum sesudahnya, ya.
Cangkir Kopi
Kalau kamu memotret kopi di dalam cangkir, pastikan cangkirnya bersih, atau secara artistik kotor (misalnya seolah-olah baru selesai dipakai minum kopi). Tidak perduli pengaturan macam apa yang kamu gunakan di kamera, kalau cangkir kopinya kotor, fotonya akan terlihat menjijikkan. Saat memotret kopi, kamu harus mengingat warna. Kamu sedang menciptakan gambaran tentang kopinya, bukan cangkirnya. Kalau kamu memotret kopi hitam, gunakan cangkir putih atau yang warnanya terang untuk memberikan kontras. Kalau kamu memotret kopi susu atau latte atau cappuccino, kamu bisa memakai cangkir apapun – asal bersih.Mengobrol Dengan Barista
Kembali pada poin satu, seorang barista juga bisa menjadi sumber informasi yang bagus untuk mempelajari kopi. Mereka tahu bagaimana menampilkan kopi dengan cara yang terbaik, tahu bagaimana menyeduh kopi dengan benar, tahu peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk mengolah kopi, dan mereka mungkin mau meminjamkan sebuah French Press atau Drip Pot untuk digunakan memotret kopi yang masih mengepulkan uap. Hmmm!Coffee Time – Wolfgang Bartelme |
Latar Belakang
Background foto yang kamu pilih sangat penting untuk keseluruhan gambar. Kamu tidak mau background yang berantakan, kan? Sebuah latar belakang yang bersih tidak akan mengganggu objek. Kalau bisa, potretlah di sebuah coffee house atau gunakan kain hitam. Kalau kamu ingin menangkap uap dari cangkir, pastikan backgroundnya gelap. Kamu bisa memberi aksen pada uap sedikit dengan menggunakan fill flash dan diffuser yang sedikit redup. Kalau kamu menggunakan background yang berwarna, hasil akhir fotonya akan berbeda. Bisa jadi efek yang bagus atau malah merusak tergantung pada bagaimana kamu mengatur komposisinya.Memotret Di Lokasi
Sebuah lensa 50mm 1.8 atau 35mm 1.8 akan menyenangkan untuk digunakan memotret kopi di cafe. Saat menghadapi meja, lensa jenis ini akan memberimu lebih banyak kontrol atas cahaya tanpa menyenggol barang-barang yang ada di meja. Kamu juga tidak perlu menggunakan flash yang bisa mengganggu orang-orang di sekitarmu. Kalau kamu tidak mendapat cukup cahaya, naikkan ISO, terutama kalau kamu punya kamera semacam Nikon D90 atau D7000.Ketika Semua Sudah Selesai
Jangan lupa untuk duduk dan menikmati secangkir kopi yang sudah kamu foto tadi. Ini adalah hal TERBAIK tentang fotografi kopi :)SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar