Senin, 24 Juni 2013

Rusidah, Perempuan Fotografer Yang Luar Biasa

141222795-jpg_164013



Profil ibu Rusidah mungkin sudah pernah kamu dengar sejak kemunculannya di Kick Andy tahun 2011. Tapi, saya ingin sekali lagi menghangatkan semangatnya, terutama di bidang fotografi, supaya kita terinspirasi untuk selalu berkarya dengan rejeki kesehatan jasmani yang kita punya.
Ibu Rusidah adalah seorang perempuan asal Desa Botorejo, Kecamatan Bayan, Purworejo yang sekarang berusia 45 tahun. Beliau kehilangan dua lengan bagian bawahnya di usia yang sangat muda. Tapi itu tidak menyurutkan semangatnya untuk belajar, sampai ketika berumur 23 tahun, Rusidah memilih untuk mendalami ilmu fotografri di Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (RSBD) Soeharso, Surakarta. Kenapa? Alasannya, “Karena fotografer punya pandangan yang luas.”
Semangatnya untuk belajar dan menjadi fotografer profesional mendatangkan banyak dukungan termasuk dari pemerintah daerah yang memberinya bantuan peralatan fotografi pada tahun 1995. Bantuan inilah yang menjadi modal awalnya untuk memulai usaha fotografi yang termasuk memotret pernikahan, mambuat pas foto, acara-acara kesenian dan untuk kantor pemerintahan. Saat itu ia menawarkan dua paket, per foto seharga Rp. 5 ribu dan per album 30 foto ukuran 4R  seharga Rp.150 ribu. Karena kinerjanya yang memuaskan klien, Rusidah pun menjadi juru foto tetap untuk tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Saat diwawancarai Andy, beliau mengungkapkan cita-citanya untuk memiliki studio foto kecil di pinggir jalan. Rupanya hal ini didengar oleh pihak Canon Indonesia dan Rusidah pun diundang ke acara Canon Photo Marathon 2011 untuk berbagi pengalaman tentang menjadi perempuan fotografer dengan keterbatasan namun mampu menghidupi keluarganya dengan membantu suaminya yang seorang pedagang es keliling. Saat itu, selain menggunakan kamera analog, beliau juga sudah mulai mempelajari fotografi digital dengan berbekal Canon EOS 550D dan flash Canon Speedlite 430EXII. Selesai acara, pihak Datascrip yang mejadi distributor Canon di Indonesia menghadiahi beliau dengan seperangkat fotografi studio sederhana berikut alat cetaknya yang bisa digunakan untuk mengembangkan usaha fotografi di rumahnya yang sederhana di Purworejo.

sofwan_rusidah_01



Selain menjadi fotografer profesional, Rusidah juga telaten mengurus rumah dan keluarganya. Menegaskan bahwa seorang wanita bekerja pun harus tetap mampu menjalankan tugas utamanya sebagai istri dan ibu.

Kisah Ibu Rusidah ini seharusnya bisa melecut kita yang masih diberi kelengkapan jasmani dan kemampuan untuk membekali diri dengan perlaatan fotografi yang lengkap, hunting ke pelosok negeri, memotret sekedar untuk hobi, agar selalu semangat untuk belajar dan menghargai setiap hasil karya yang kita buat. Ibu Rusidah secara tersirat mengatakan pada kita semua bahwa dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Lakukan saja. Semua orang bisa menghidupkan mimpi yang mereka punya selama mau berusaha.

SUMBER 

Ditulis Oleh : Unknown // 12.20
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar