Bunga selalu menarik untuk difoto. Warna, bentuk, dan keragaman jenis dan ukurannya tidak pernah membosankan untuk diabadikan. Bunga juga bisa jadi foto yang bagus untuk dijadikan hiasan dinding. Mudah, hasil karya sendiri, dan bisa dijadikan galeri pribadi di rumah. Banyak fotografer, terutama penggemar macrography, yang mendedikasikan diri untuk membuat foto-foto bunga yang luar biasa. Kamu juga bisa, berikut tipsnya:
Bangunlah lebih awal - sebelum matahari naik terlalu tinggi, biasanya akan ada lebih sedikit angin. Ini memungkinkanmu untuk memotret dari jarak dekat tanpa membuat bunga bergerak atau, untuk beberapa jenis bunga yang rapuh seperti Daffodil, terbang dan menyebabkan motion blur. Juga, seringkali ada embun di bunga-bunga pada pagi hari yang bisa menambah dimensi pada fotomu.
Jangan memotret bunga di bawah sinar matahari yang terik – ini adalah kesalahan paling umum yang dibuat oleh pemula. Tumbuhan akan tambah indah di bawah matahari bila dilihat dengan mata, tapi film atau sensor digital tidak bisa berkompromi dengan intensitas cahaya yang tinggi. Langit mendung biasanya lebih baik, warna dan saturasi akan membuat fotomu tetap terang tapi lebih berwarna. Tapi, ada pengecualian – misalnya, matahari bisa menciptakan bayangan gelap di belakang objek yang diterangi, hingga menghasilkan latar belakang yang bagus dan tanpa gangguan. Kalau kamu akan memotret tumbuhan di bawah sinar matahari, coba gunakan polarizing filter untuk mengurangi silau dan menaikkan warna. Manfaatkan juga golden hour untuk mendapatkan yang terbaik dari cahaya matahari. Untuk backlit, atau untuk low angle – dimana langit keemasan bisa jadi background yang luar biasa indah.
Gunakan ISO rendah - untuk mendapatkan foto yang bersih dari noise, kebanyakan kamera digital akan menampilkan yang terbaik pada ISO 100. Jadi, gunakan setting ini dan juga tripod untuk hasil paling bagus.
“Flower Sparkle” – Doug88888 |
Gunakan tripod - memotret dengan jarak sangat dekat bisa mengakibatkan goyangan pada kamera, jadi lebih baik kalau kamu menggunakan tripod jika memungkinkan. Ini juga bermanfaat untuk melambatkan proses pengambilan foto, yang berarti kamu punya lebih banyak waktu untuk memperhatikan komposisi dalam frame.
Abaikan peraturan ‘semua harus kelihatan tajam’ – kamu mungkin pernah membaca artikel yang menyebutkan bahwa semua foto close-up harus tajam. Tapi, kalau kamu perhatikan lagi, foto-foto bunga yang bisa dinikmati kebanyakan hanya menunjukkan sedikit bagian tajam dan sisanya out-of-focus. Teknik ini memunculkan kelembutan bunga dan nuansa serta mood bisa dibangun dengan efek blur. Tapi, tentu saja, ada beberapa jenis bunga yang tampak lebih indah bila seluruhnya tertangkap tajam. Jadi bereksperimenlah, dan perbanyak latihan.
Samarkan bagian background – bokeh. Ya, bokeh selalu juara bila diaplikasikan pada foto-foto bunga. Maka gunakan bukaan aperture besar (dengan angka kecil sekitar f/3) untuk menghindari latar belakang yang ramai dan mengganggu. Jika kamu menggunakan kamera saku, manfaatkan Macro Mode dan mendekatlah pada objek yang akan difoto.
Memotret bunga bisa jadi kegiatan fotografi yang menyegarkan bila sehari-hari kamu terbiasa memotret segala sesuatu dalam skala besar, di perkotaan yang ramai, atau dengan pengaturan studio yang rumit. Kamu bisa berjalan-jalan bersama kameramu di akhir pekan untuk berburu bunga di pinggir jalan dan tempat-tempat sepi dimana bunga yang tidak biasa justru tumbuh dengan subur atau bahkan hanya di halaman rumah.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar