Selasa, 25 Juni 2013

Tips Membuat Portfolio – #1

portfolioMungkin kamu sekarang sedang memantapkan diri untuk mulai mencoba berbisnis lewat fotografi. Kamu akan menawarkan jasa, pengetahuan, dan keahlian memotretmu pada orang lain. Langkah pertama untuk ini tentu media promosi yang baik. Kamu perlu mengumpulkan foto-foto hasil karyamu dalam sebuah portfolio. Apa itu? Langkah-langkah mudah berikut ini akan membantumu melalui proses pembuatannya.

1. Apa itu portfolio?

Portfolio, secara sederhana, adalah kumpulan hasil karya. Ada anggapan yang sedikit menyimpang bahwa portfolio haruslah kumpulan foto ‘terbaik’ yang pernah kamu buat. Meskipun ini bisa saja berlaku, tapi sebenarnya portfolio adalah sekumpulan hasil karya dengan tema atau gaya atau diambil menggunakan media yang seragam.

2. Apa manfaatnya?

Sebuah portfolio adalah kesempatan untukmu menunjukkan hasil kerja, tapi juga penting untuk mempertimbangkan kemana portfolio ini akan kamu tunjukkan. Apakah ke wawancara kerja, atau kamu mencari sponsor untuk pameran foto-fotomu? Apapun alasannya, adalah penting untuk menyusun sebuah portfolio dengan tujuan tertentu. Sebuah wawancara kerja mungkin ingin kamu menunjukkan keahlian dan teknik yang beragam, sementara koleksi untuk pameran akan memerlukan tema yang seragam dan ditampilkan dengan membayangkan bentuknya ketika sudah dipamerkan.

3. Pikirkan ‘penonton’mu

Begitu kamu sudah memutuskan untuk membuat portfolio, kamu harus mempertimbangkan tentang orang-orang yang ingin kamu capai. Cobalah membayangkan reaksi apa yang ingin kamu bangkitkan – apakah kamu ingin mereka senang, terkejut, tergerak? Tidak semua orang mau melihat foto landscape atau foto-foto harian yang biasa dan sudah sering mereka lihat, jadi lakukan yang terbaik untuk membuat foto-fotomu menonjol dan mendapatkan reaksi yang diharapkan.

4. Kertas atau digital?

Pada tahap ini kamu harus menentukan dalam format apa kamu ingin menampilkan portfoliomu. Di masa lalu, semuanya dibuat dengan kertas, tapi teknologi telah memperkenalkan pilihan untuk menampilkan portfolio-mu dalam bentuk PDF, JPEG atau melalui media online. Kemampuan untuk mengirimkan link menuju portfolio-mu lewat email tentu adalah pilihan yang sangat nyaman.

5. Gaya dan desain

Sekarang kamu harus memikirkan gaya dan desain portfoliomu. Kamu butuh sebuah folder atau album portfolio untuk menampung semua foto, tapi sebelum kamu membeli sesuatu, pertimbangkan ukurannya – sesuaikan dengan cetakan foto yang kamu buat. Ukuran A4 adalah ukuran yang ideal. Kamu kemudian harus memilih jenis kertas untuk mencetak beserta kualitas cetakannya, kalau bisa sebagus mungkin yang budget-mu bisa jangkau. Ingatlah bahwa tidak ada peraturan dan batasan khusus untuk cetakan foto portfolio – semakin personal dan mencirikan kamu, semakin baik.


SUMBER 

Ditulis Oleh : Unknown // 12.45
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar