1. Jangan Gunakan Flash
Menggunakan flash untuk foto candid sama dengan menggagalkan rencana. Kalau kamu mau jadi fotografer yang “tidak terlihat”, bukalah aperture lebih lebar dan naikkan ISO. Ini akan membantumu mendapatkan foto-foto yang jelas meskipun berada di dalam ruangan. Gunakan ISO sekitar 400, dan buka aperture selebar yang kamu suka untuk mendapatkan shallow DoF yang akan menambah keindahan foto dan member fokus lebih baik pada objek.
Ini berlaku untuk pemotretan non-acara. Kalau kamu ingin mendapatkan foto-foto candid yang bagus, kamu harus –tentunya- membawa kamera keluar rumah. Kamu pada akhirnya akan merasa nyaman memotret di tempat umum jika terbiasa, dan memotret orang yang tidak kamu kenal akan menjadi sesuatu yang natural, bukan sesuatu yang menakutkan lagi.
Menunggu adalah bagian penting dari sebuah foto candid yang bagus; tunggulah sampai kamu melihat senyum yang sempurna, gerakan yang kamu harapkan, atau sampai objek melihat ke arahmu.
Kalau kamu punya, tentu ini adalah cara terbaik untuk memotret tanpa disadari objek. Kamu bisa berdiri jauh dari objek tapi tetap mendapat foto seolah-olah kamu berdiri di hadapannya. Lensa telephoto juga sering digunakan untuk membuat portrait karena ia membuat perspektif sangat terfokus pada objek dan bukan keadaaan di sekelilingnya.
Tanpa konteks, sebuah foto akan terasa datar. Posisikanlah objekmu di kiri atau kanan frame dan ambil keadaan sekitarnya untuk menjelaskan siapa dia, apa yang sedang dilakukannya , atau dimana dia berada. Cara lain untuk menambahkan konteks adalah memotret melalui sesuatu untuk menjelaskan point-of-view. Misalnya melalui sela-sela daun, dari belakang seseorang, dan sebagainya. Ini akan menambah mood pada foto.
Kalau kamu kuatir tertangkap basah saat sedang memotret, cobalah cara “shoot from the hip” atau memotret dengan kamera berada setinggi pinggulmu. Ini akan member iperspektif yang baru dan berbeda. Kalau ternyata cara ini malah menghasilkan banyak foto yang gagal, coba gunakan live view pada kameramu.
Ini cara yang penting kalau kamu memotret untuk suatu acara supaya kamu tidak mengganggu jalannya acara tersebut. Bergeraklah dengan pelan dan tenang dan berbaurlah dengan menggunakan baju yang serupa dengan orang-orang di acara tersebut (kecuali kalau kamu harus pakai seragam crew :D ) Lalu matikan suara ‘click’ pada kameramu meskipun suara jepretan shutter tidak terhindarkan.
Ini berhubungan dengan diperlukannya kesabaran pada poin tiga diatas. Carilah saat kamu bisa melihat momen yang mampu menjelaskan keadaan atau perasaan objek yang kamu foto. Sedih, senang, melepas rindu, berpisah, dan sebagainya. Jangan memotret tanpa ada sesuatu yang penting untuk menjelaskan isi fotonya.
9. Bergeraklah di Sekitar Objek
Saat kamu memotret seseorang secara candid, kamu tentu tidak bisa meminta mereka untuk bergerak untuk membantumu membuat komposisi yang bagus. Cara seperti ini jelas menghilangkan nuansa candidnya, kan? Bergeraklah dan berjalan mengitari objekmu perlahan sampai kamu menemukan posisi yang kamu anggap paling pas, lalu fotolah. Serangkaian foto yang seluruhnya diambil dari satu titik akan sangat membosankan, jadi bergeraklah!
Manusia sangat tidak bisa diduga, dan kamu hanya akan mendapatkan satu kesempatan untuk setiap foto candid. Jadi, potretlah yang banyak; kamu akan terkejut melihat hasilnya. Memanfaatkan burst mode akan membantumu mendapat suatu gerakan spontan yang hanya terjadi dalam hitungan sepersekian detik.
Nah, sekarang kamu sudah selangkah lebih siap untuk mencoba foto candid. Kamu bisa coba taman kota di hari minggu pagi, atau tempat-tempat umum lainnya. Tidak banyak kok orang yang keberatan difoto candid selama hasilnya bagus :) Langkah berikutnya, kamu bisa coba memotret di acara-acara dalam ruangan.
Happy hunting!
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar