Kamera digital hanyalah peningkatan teknologi dari kamera analog konvensional. Dan karenanya, setiap komponen dari kamera analog kemudian di-upgrade ata dirubah untuk membuat perbaikan. Dan pada artikel ini kita akan lihat perubahan yang terjadi pada salah satu komponen penting pada sebuah kamera: zoom. Ini tentu berhubungan dengan lensa dan fokus juga – yang terpenting – kualitas gambar yang dihasilkannya.
Sebelum membuat perbandingan, sebaiknya kita lihat dulu apa fungsi zoom. Sebuah lensa zoom punya beberapa komponen kaca portabel di dalamnya. Dengan mengatur komponen ini, focal length dari sebuah lensa bisa dirubah. Memodifikasi focal length berarti mengganti jauh-dekatnya jarak pandang dan mengurangi lebar pandangan, sehingga membuat objek tampak lebih besar.
Perlu dicatat bahwa baik optical zoom maupun digital zoom adalah komponen yang digunakan untuk memperbesar objek, tapi masing-masing bekerja dengan cara yang berbeda dan memberikan hasil yang sangat berbeda pula. Secara garis besar, optical zoom selalu menghasilkan foto yang lebih baik daripada digital zoom.
Melihat fungsi dari dua jenis zoom ini, kamera digital yang menggunakan fungsi optical zoom bekerja dengan cara yang sama dengan lensa pada kamera analog. Sebuah lensa konvensional bekerja dengan mengumpulkan cahaya yang diproyeksikan ke sebuah film sementara kamera digital menggunakan sensor. Jarak dari lensa ke titik fokus adalah yang disebut dengan focal length pada sebuah lensa. Tidak seperti optical zoom, digital zoom bekerja dengan menyebarkan pixel pada foto akhir setelah fotonya direkam. Hal ini berarti bahwa jumlah pixel tetap sama meskipun fotonya diperbesar. Satu-satunya yang berubah hanyalah cahaya yang diproyeksikan ke sensor untuk “menterjemahkan” pixel-pixel ini.
Adalah hal logis bahwa lensa optik jauh lebih baik dibandingkan yang digital. Alasannya karena digital zoom lebih cenderung pada aplikasi komputer di dalamnya daripada interaksinya dengan manusia yang membutuhkan keahlian. Tapi, faktanya, fotografer pemula merasa lebih mudah menggunakan digital zoom karena lebih user-friendly. Jadi, membandingkan dua jenis zoom ini akan serupa dengan membandingkan jeruk dengan apel, keduanya punya ruang sendiri dan kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Tinggal kita sebagai fotografer yang menentukan mana yang lebih cocok untuk digunakan.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar