EXIF adalah kependekan dari Exchangeable Image File, suatu daftar informasi yang “tertulis di belakang” sebuah foto. Ketika fotografi digital belum ada, fotografer biasanya menuliskan data EXIF ini secara manual untuk mengingat pengaturan yang digunakan untuk memotret yang kemudian bisa digunakan sebagai media untuk belajar. Sekarang, data ini sudah otomatis terekam bersama dengan file fotonya.
Lalu data apa saja yang ada dalam EXIF?
Gambar diatas adalah contoh EXIF dari sebuah foto. Bisa dilihat bahwa isinya sangat lengkap. Mulai dari jenis kamera yang digunakan memotret sampai mode apa yang dipakai.
Bagaimana cara melihat data EXIF?
Umumnya, kalau kamu menggunakan komputer dengan sistem operasi Windows, data ini bisa diakses langsung dengan meng-klik kanan file foto > properties > summary. Saya melihat EXIF diatas menggunakan program Picasa dengan membuka file foto > picture > properties. Program seperti IrfanView atau PhotoScape juga bisa memperlihatkan data ini. Untuk pengguna Linux, bisa menggunakan UFRaw bila menyimpan file dalam bentuk “mentah”.
Apa gunanya menyimpan EXIF?
Fotografer pemula, terutama, bisa mengambil manfaat yang banyak dari data ini. Bila mereka menyukai beberapa foto yang mereka buat, maka data EXIF bisa membantu mereka mengingat pengaturannya untuk digunakan lagi pada foto-foto berikutnya. Demikian juga sebaliknya, bila ada foto yang hasilnya buruk,mereka bisa melihat ke “balik layar” untuk memahami bagian mana dari setting kamera yang meleset sehingga terjadi overexposure dan sebagainya. Ini tidak berlaku hanya untuk foto-foto buatan sendiri, bila sedang melihat-lihat foto di flickr dan bertemu satu atau dua foto yang bagus, kamu bisa melihat data EXIF-nya seperti ini:
Kamu bisa mempelajari bagaimana sebuah foto yang bagus dihasilkan lewat pengaturannya yang kemudian bisa dipraktekkan sendiri. Hampir sama dengan menggunakan cheat sheet, tapi lebih mudah dipahami karena disertakan langsung dalam hasil fotonya. Selain itu, menyimpan data EXIF dari foto yang kita hasilkan bisa membantu mengamankan hasil karya karena “nomer identitas” foto tersimpan di dalamnya sehingga jika digandakan, kita punya bukti bahwa kita yang memilikinya.
Apakah semua foto punya data EXIF?
Tidak semua. Kalau foto diambil menggunakan kamera film lalu di-scan, maka info yang tersimpan hanya ukuran foto dan tanggal di-scannya foto. Kemudian, EXIF juga bisa dihapus dengan mudah. Misalnya lewat program PhotoScape, ada pilihan “erase EXIF” untuk menghilangkan semua info tentang foto yang bersangkutan.
Kesimpulannya, bagaimanapun cara data ini digunakan, EXIF penting untuk disimpan dan adalah salah satu keunggulan fotografi digital dibandingkan film. Salah satu cara termudah untuk memahami teknis pengambilan foto, mengelompokkan foto berdasarkan pengaturan, dan menyimpan identitas dari hasil karya.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar