Senin, 24 Juni 2013

Etika Memotret Makanan di Restoran

SPM_A1181



 Apakah kamu satu dari sekian banyak orang yang tidak mau menyentuh makanan sebelum memotretnya? Kalau iya, berarti kita sama. Tapi, tahukah kamu beberapa restoran melarang pengunjungnya untuk memotret di dalam restoran – dan saya bicara bukan tentang restoran fast food, atau warung makan santai, tapi restoran bagus dengan penataan makanan yang luar biasa dan pecahayaan redup. Mereka memasang larangan karena beberapa “food photographer” mengganggu kenyamanan akibat kegiatan mereka memotret. Nah, sebelum kamu sendiri yang kena larangan, ada baiknya membaca beberapa tips berikut agar bisa menjadi fotografer yang juga tahu sopan santun.

1. Jangan gunakan flash

Ini adalah hal paling penting untuk diingat. Ya, pencahayaan memang sengaja dibuat redup di dalam beberapa restoran, dan itulah mengapa kamu tidak boleh menggunakan flash. Menyalakan lampu kilat akan segera menarik perhatian, mengganggu pengunjung lain, dan – yang pasti – mencurigakan. Kalau kamu menggunakan flash pada smartphone, lebih parah lagi. Bukan hanya kamu mengganggu semua orang dengan cahaya terang di ruangan redup, tapi juga hasil fotonya akan terlihat buruk.
Kalau kamu menggunakan dSLR, bukalah aperture selebar mungkin dan jangan takut untuk menaikkan ISO sedikit. Kalau memanfaatkan smartphone, coba gunakan mode HDR dari aplikasi yang tersedia.

2. Turunkan brightness kameramu
Flash bukan satu-satunya hal di kameramu yang memancarkan cahaya kemana-mana. Layar LCD juga bisa jadi seperti senter di ruangan yang bercahaya redup. Kalau kamu membutuhkannya untuk live view, turunkan brightnessnya dan jangan biarkan layar terus menyala untuk melihat hasil pemotretan.

3. Jangan berisik

Untuk fotografer, suara shutter kamera adalah musik yang indah. Tapi, untuk orang yang sedang menikmati hidangannya, itu bisa jadi suara yang mengganggu. Kalau kamu menggunakan dSLR, memotretlah satu atau dua kali saja lalu simpan kameramu. Kalau dSLR-mu dilengkapi silent mode, kamu tentu harus memanfaatkannya. Kalau smartphone-mu yang bekerja, mematikan suara shutter adalah keharusan bahkan jika kamu tidak sedang di restoran. Kalau tidak bisa dimatikan, setidaknya kecilkan suaranya serendah mungkin.

Lagipula, kamu memotret sepiring makanan. Seharusnya tidak perlu sampai berkali-kali difoto karena objeknya tidak akan bergerak kemana-mana dan pencahayaannya tidak akan berubah.

foto 005
Garlic Bread di ruang makan Harris Hotel. Saya duduk di kursi luar supaya bisa mendapat cahaya bagus, tidak perlu menyalakan flash, dan tidak terlalu mengganggu.


4. Berbagilah foto yang bagus

Memang benar bahwa salah satu alasan restoran melarang food photography adalah karena elemen gangguan. Tapi, ada alasan lain: Mereka mau hidangannya terlihat bagus. Membuat foto makanan super enak dengan tatanan bagus yang ternyata hasilnya jelek setelah diambil menggunakan ponsel lalu dipasang di social media, tentu akan menurunkan citra restoran tersebut. Belum lagi kamu akan kelihatan seperti fotografer yang payah.

Ini adalah masalah yang merambah dunia fotografi ponsel. Semua foto dipasang online, bahkan foto-foto yang tidak bagus. Tentu bisa dimengerti kalau seseorang ingin mengingat makanan yang sangat enak yang pernah dia makan, tapi bukan berarti harus semuanya dibagi dengan semua teman.

5. Jauhkan kameramu dari meja

Meja makan adalah tempat berbahaya untuk barang elektronik. Tapi yang lebih penting lagi, meletakkan kamera di meja makan jadi lebih tidak sopan daripada meletakkan siku. Bukan hanya kameramu memenuhi ruang yang seharusnya digunakan untuk makan, tapi juga mengganggu. Lebih parah lagi kalau smartphone yang diletakkan di meja, terus menyala dan bergetar sepanjang waktu makan.

Mematuhi peraturan ini bukan hanya membuatmu jadi lebih sopan, tapi juga mencegah barang elektronikmu tertinggal di meja atau kursi saat kamu meninggalkan restoran.

6. Foto sekarang, bagikan nanti

Instagram dan layanan sejenisnya membuatmu merasa harus segera membagikan foto apapun, tapi tentu saja ini tidak benar. Fotolah makananmu, lalu biarkan ada di kamera untuk dibagikan nanti. Cahaya dari ponsel akan berkurang dan kamu tidak akan jadi orang tidak sopan yang terus-terusan melihat ke layar ponsel sementara kamu bersama orang-orang yang sedang menikmati makanan. Ini berlaku bukan hanya untuk pengguna smartphone, tapi juga kamera yang dilengkapi teknologi Wi-Fi. Tahanlah keinginan untuk berbagi foto, setidaknya sampai acara makan selesai.

food19

7. Jangan sampai tas kameramu menghalangi jalan

Sementara smartphone cukup dimasukkan ke saku baju, kamera yang serius seringkali membutuhkan tas yang juga serius dan bisa menghabiskan tempat. Membawa tas yang penuh berisi peralatan mahal dan besar bisa memusingkan, lalu meletakkannya di lantai bisa membuat orang tersandung. Jadi, yang terbaik adalah membuat rencana dan bawalah tas kecil saja. Kalau kamu bisa dengan nyaman membawa kamera tanpa mengganggu orang yang duduk di sebelahmu, itu bagus. Tapi kalau harus, pastikan tas kamera diletakkan di kolong meja yang tidak akan menghalangi orang lain.
Kita sering menganggap kamera dan tasnya sebagai kepanjangan dari tubuh kita. Penting. Jadi perlakukanlah seperti kamu memperlakukan kaki atau tangan; jangan letakkan di tempat yang mungkin terinjak orang.

8. Mintalah ijin

Bagaimana kalau kamu sudah bersikap sangat sopan saat memotret tapi pihak restoran masih melarangmu mengambil foto? Pastikan untuk memperhatikan apakah ada larangan memotret. Jika memang ada tanda terpasang, berarti memang kamu yang salah.

Kalau kamu benar-benar tersinggung oleh larangan memotret yang mereka pasang, mintalah baik-baik pada pihak restoran lalu jelaskan apa tujuanmu memotret. Lagipula rumah makan memang bangunan milik pribadi, dan mereka boleh menentukan peraturan yang berlaku.

9. Jangan memasukkan pengunjung lain dalam foto

Banyak orang tidak suka difoto ketika sedang makan. Jadi, melihat kamera diarahkan ke muka pada saat makan adalah hal yang paling buruk. Untuk bisa membuat makanan kelihatan sebagus mungkin, kamu harus memotret dengan sudut seperti saat kamu akan menyantap hidangan. Ini juga membantu untuk memastikan bahwa orang-orang di sekelilingmu tidak berpikir kamu sedang memotret mereka. Arahkan kamera hanya ke piringmu saja.

10. Gunakan akal sehat

Tentu saja, menyenangkan melihat orang memotret setiap saat. Tapi, fotografer tetaplah manusia yang berbagi tempat dengan orang lain. Kalau memotret tampak tidak pada tempatnya atau mengganggu orang lain, keputusannya terserah pada si fotografer apakah foto yang akan dia ambil sepadan dengan risikonya atau tidak. Kalau kamu sedang di restoran fast food, tidak akan ada yang perduli apakah kamu memotret menggunakan flash atau sebagainya. Atau kalau kamu satu-satunya orang yang ada di restoran, cahaya dari LCD mungkin tidak mengganggu. Pikirkan juga hal-hal sebaliknya, dan gunakan akal sehatmu sebelum memotret. Berilah kesan bahwa fotografer juga punya tata krama.

SUMBER 

Ditulis Oleh : Unknown // 11.45
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar