Kalau kamu menyimpan file fotomu dalam bentuk RAW, kamu akan punya keuntungan lebih saat mengedit fotomu kemudian. Ini karena ada lebih banyak informasi yang tersimpan (12-28 bit) yang memungkinkan rentang dinamis yang lebih tinggi untuk diedit. Sudah umum diketahui bahwa menyimpan file RAW berarti bisa mendapatkan tambahan 2 stop pada exposure, tergantung pada kondisi saat pemotretan dan setting pada kamera. Ini tentu memberikan kemudahan untuk mendapatkan lebih banyak detil dari sebuah foto. Dengan JPEG atau TIFF, kamu tidak akan mendapat kemewahan ini karena file yang tersimpan otomatis menjadi file 8 bit. Post-processing dasar untuk sebuah foto biasanya mencakup:
- Pengaturan exposure (kalau kamu punya file RAW).
- Memperbaiki white balance.
- Memperbaiki highlight yang terpotong.
- Membuka bagian yang gelap.
- Memperbaiki kontras, jika perlu.
Tapi, dalam fotografi hitam dan putih hanya ada 3 kualitas utama dari sebuah foto yang bisa dikerjakan.
- Rentang tonal
- Brightness
- Kontras
Mengubah salah satu dari tiga aspek diatas pasti akan mempengaruhi dua yang lainnya, dan ini tidak bisa dihindari. Jadi tidak ada urutan mana yang harus dikerjakan lebih dulu saat mengedit tiga hal ini. Kamu mungkin harus kembali memperbaiki salah satunya setelah mengedit poin yang lain sebelum akhirnya mendapat hasil yang diinginkan. Histogram adalah alat paling penting yang akan memberimu informasi tentang apa yang harus dikerjakan.
Rentang Tonal
Ini adalah nilai mid-tone yang tersebar antara bagian paling terang ke yang paling gelap dalam sebuah foto. Semakin lebar rentangnya, semakin banyak kontrasnya, dan semakin banyak nilai mid-tone yang muncul dalam foto.
Idealnya, skala tonal dalam fotomu akan tepat mengisi rentang dinamis yang bisa ditangkap oleh kameramu dengan titik putih dan hitam dalam foto jatuh tepat di titik hitam dan putih dalam histogram yang berarti exposurenya sempurna. Tapi, sayangnya, hal ini sangat jarang terjadi.
Bila bagian highlight terpotong, kamu akan mendapatkan foto dengan banyak bagian gelap yang hilang. Kalau kamu menggunakan file RAW, ada kemungkinan untuk mendapatkan kembali detil yang hilang, sampai sekitar setengah atau satu stop. Bagian gelap juga bisa diperbaiki, tapi hanya sampai titik tertentu sebelum noise mulai bermunculan.
Brightness
Adalah perbedaan cahaya dari yang paling gelap sampai yang paling terang , atau secara sederhana tingkat intensitas cahaya pada sebuah lokasi.
Mengedit brightness dari sebuah foto pada saat post-processing berarti mengubah nilai mid-tone naik atau turun tanpa mempengaruhi titik hitam dan putih dari foto tersebut. Perbedaan antara mengatur exposure dan mengatur brightness adalah, bahwa exposure bisa memotong highlight dan shadow, sementara brightness hanya akan menggerakkan bagian tengah tone tanpa mengganggu highlight dan shadow.
Satu hal yang harus diingat adalah bahwa jika kamu terlalu banyak menggerakkan slider brightness, foto akan tampak datar.
Kontras
|
kondisi awal foto sebelum dilakukan perbaikan kontras |
Adalah rentang tone di seluruh foto, mulai dari yang paling terang sampai yang paling gelap. Cara umum menaikkan kontras, dari sejak jaman film dan kamar gelap, adalah menerapkan apa yang disebut
S-curve. Untuk melakukan ini, kamu hanya perlu memilih satu poin pada bagian paling terang (pada tool curve di Photoshop) lalu menggesernya ke tempat yang lebih terang. Kemudian pilih titik lain di bagian yang lebih gelap lalu geser ke bagian yang lebih gelap lagi. Maka kamu sudah membuat S-curve.
|
foto setelah kontras dinaikkan melalui penerapan S-curve pada histogram |
Kebalikannya, yaitu mengurangi kontras, dilakukan dengan membalik S-curve ini. Untuk melakukannya, pilih satu titik di bagian terang dan tarik ke bagian gelap. Pilih titik lain di bagian gelap, dan geser ke bagian terang. Selesai.
|
foto dengan pengurangan kontras yang menggunakan kebalikan dari S-curve |
0 komentar:
Posting Komentar