Senin, 24 Juni 2013

10 Kesalahan Umum Dalam Fotografi (dan bagaimana mengatasinya)

header1
“Sepuluh ribu foto pertamamu adalah yang terburuk.” – Henri Cartier-Besson
Jangan kuatir kalau kamu masih membuat beberapa kesalahan saat belajar fotografi. Semua fotografer profesional dan berpengalaman pun pernah melakukannya, tapi mereka tidak berhenti belajar. Yang perlu dilakukan adalah melihat lagi foto-fotomu yang gagal, dan lihat dimana letak kesalahannya. Berikut beberapa kesalahan umum yang sering terjadi pada foto, dan bagaimana memperbaikinya.

Foto Yang Buram

Ini adalah masalah yang sering sekali terjadi. Hasil foto tidak jelas akibat motion blur. Hal ini bisa terjadi karena kamera tidak stabil saat pengambilan gambar di tempat yang cahayanya redup atau karena pengaturan shutter speed yang tidak sesuai. Untuk mengatasi masalah ini, tentu, kamu harus membuat kamera stabil – baik itu dengan memasangnya pada tripod atau meletakkannya di permukaan yang datar jika tempat pemotretan memiliki penerangan rendah. Cara lainnya adalah memindahkan kamera ke mode manual, jika kamu menggunakan dSLR. lalu atur kecepatan shutter sesuai dengan kondisi cahaya.

Terlalu Banyak Kontras

Sebuah foto dengan terlalu banyak kontras antara bagian terang dan gelap bisa menghasilkan foto yang objeknya tertutup bayangan dan bagian backgroundnya “meledak” karena terlalu terang. Untuk mengatasi ini, kamu bisa mengatur exposure dengan menurunkan stop satu atau dua tingkat.

Red-Eye

Meskipun red-eye bisa diperbaiki dengan mudah menggunakan image editor, tentu lebih baik jika kita juga tahu bagaimana mengatasinya saat pemotretan berlangsung. Red-eye muncul umumnya pada orang yang difoto menggunakan flash yang terpantul dari retina mereka. Kamu bisa mencegah ini dengan menghindari pemakaian built-in flash kapanpun jika memungkinkan. Teknik lainnya adalah mengarahkan objek untuk tidak melihat langsung ke kamera. Trik terakhir adalah membuat ruangan atau tempat pemotretan lebih terang untuk memungkinkan cahaya maksimal menerangi mata objek.

Warna Yang Salah

Ini juga kesalahan yang umum pada fotografi. Disebabkan oleh pengaturan white balance yang salah pada kondisi pencahayaan tertentu. Untuk praktisnya, kamu bisa menggunakan pengaturan ‘auto’, tapi sangat disarankan untuk juga memahami bagaimana mengatur WB yang benar.Ingat-ingatlah bahwa cahaya lampu bisa membuat foto menjadi terlalu kuning atau kebiruan yang akan membuatnya kurang indah.

Terlalu Banyak Hal Dalam Satu Foto

Ketika mengatur frame dan komposisi untuk foto yang akan kita ambil, kita tentu menginginkan sesuatu yang menarik dipandang mata tapi pada saat bersamaan juga tidak terlalu ramai sehingga tampak mengganggu. Biasanya, satu titik fokus untuk seluruh bidang foto sudah cukup. Hilangkan benda-benda yang mengganggu dengan memilih background yang netral, dan jika ada bagian pada foreground yang mengganggu, kamu bisa memanfaatkan zoom saat memotret, atau cropping pada saat post-processing. Baca juga tentang membuat foto minimalis yang indah disini.

Objek Terlalu Jauh

Dalam setiap foto yang kita buat, kita ingin sesuatu yang menarik di dalamnya. Jika objek yang difoto ada terlalu jauh, kita tidak akan mendapatkan pengaruhnya. Kamu bisa mendekati objek atau menggunakan lensa tele, jika memungkinkan, atau melakukan crop pada photo editor. Ingatlah untuk memotret dengan resolusi tertinggi untuk memungkinkan hasil cropping yang maksimal tanpa membuat fotonya pecah.

Resolusi Rendah

Memotret dengan menggunakan resolusi rendah memungkinkanmu untuk menyimpan lebih banyak foto tapi kualitas fotonya kurang bagus. Menggunakan resolusi rendah berarti kamu tidak bisa mencetak foto dalam ukuran besar. Tambahan lagi, setiap kali kamu menyimpan file JPEG, kualitasnya akan semakin berkurang. Kemudian, jika file asli dari fotomu kecil, pilihan untuk mengeditnya jadi sangat terbatas. Belilah memory card tambahan, atau external hard disk, dan jangan lagi menyimpan file foto dalam ukuran kecil. Untuk memahami tentang resolusi dan kualitas foto dengan lebih jelas.

Terlalu Banyak Noise

Noise pada foto digital sama dengan grain pada foto analog, yaitu titik-titik pada bidang foto. Semakin tinggi ISO yang digunakan saat memotret, semakin besar kemungkinan munculnya noise. Umumnya foto-foto yang diambil pada cahaya rendah atau pada malam hari tanpa bantuan flash cenderung menampakkan noise. Untuk mengatasinya, gunakan kualitas gambar tertinggi yang disediakan pada setting kamera dan selalu gunakan tripod sehingga kamu bisa menggunakan ISO paling rendah tanpa menimbulkan blur.

Underexposed

Sebuah foto yang underexposed adalah foto yang terlalu gelap karena tidak ada cukup cahaya yang sampai pada sensor saat foto diambil. Cara mengatasinya adalah membuka aperture lebih lebar untuk memungkinkan cahaya bisa lebih banyak masuk. Kamu juga bisa mengatur tingkat exposure pada kamera dSLR dengan menambahkan EV (atau Exp. Compensation).

Overexposed

Ini adalah kebalikan dari underexposed. Foto terlalu terang akibat terlalu banyak cahaya mengenai sensor sehingga foto kehilangan detilnya. Overexposure sering terjadi jika kamu memotret di hari yang cerah dan terang atau memotret objek yang warnanya terang. Untuk mengatasi ini kamu bisa coba menurunkan angka EV, mengurangi bukaan aperture, atau menaikkan shutter speed.

Sumber 

Ditulis Oleh : Unknown // 11.07
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar