Contoh sederhana; kenapa, misalnya, beberapa orang lebih suka memotret diri mereka dari atas daripada lurus horizontal? Karena high angle membuat mata terlihat lebih besar, wajah lebih tirus, dan menyembunyikan fitur-fitur yang terlihat jelas dari depan. Hasilnya, potret terlihat lebih menarik. Atau, ketika kamu ada di restoran dan pesanan datang. Sekarang orang lebih dulu memotret makanannya daripada mengambil sendok dan mulai makan. Memotret dari depan akan membantu menangkap asap yang mengepul untuk kemudian terlihat sedap dan hangat, tapi mengambil high angle yang lurus ke bawah akan membantu kamu memperlihatkan cara penyajian makanan yang cantik dan mungkin peralatan makan yang lebih menarik daripada hidangannya.
Low angle adalah sudut yang menantang tapi hasilnya sangat sepadan. Dia akan memberikan efek tinggi, luas, besar, maha, tanpa batas, dan semacamnya. Cobalah memotret bunga sambil telungkup di tanah. Hasilnya, bunga terlihat menjulang dengan latar belakang langit biru. Atau saat kamu melihat gedung tinggi, tangga putar, sekumpulan pohon kelapa, mereka bisa jadi objek yang bagus untuk berlatih memotret dengan low angle.
Sudut mana yang harus digunakan, tentunya tergantung apa yang ingin kamu tampilkan dalam foto. Dengan kamera digital, eksperimen bisa jadi tanpa batas. Coba gunakan berbagai angle untuk satu objek dan lihat hasilnya. Karena memotret dengan mengandalkan cara “lurus di tengah” tidak akan menantang kemampuan kamu untuk belajar fotografi. Naiklah ke rooftop gedung, gunakan tripod, berjongkok, melompat! Mengeksplorasi angle adalah sesuatu yang menyenangkan.
Mempelajari angle berarti juga mempelajari POV (point of view) yang akan saya tulis di post berikutnya.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar