Penggunaan POV yang tepat akan berguna saat kita menggunakan foto sebagai ilustrasi. Misalnya foto pada artikel perjalanan wisata atau laporan pandangan mata pada jurnalisme. POV membantu fotografer untuk “bercerita”. Dia lebih dari sekedar secara fisik memotret tapi juga secara “perasaan” menyampaikannya pada orang yang melihat.
Foto dari Ben Birk di atas adalah contoh bagaimana POV tersampaikan dengan baik. Serasa ikut naik motor bersamanya, bukan? Atau saat menikmati foto-foto fearless Ahn Jun dari puncak gedung-gedung tinggi, melihat ke bawah, ada rasa gamang yang merayap. Kita tidak perlu ada disana, tapi kita merasakannya. Itu luar biasanya penggunaan POV yang efektif. Saya, secara pribadi, menikmati iklan salah satu provider selular yang kameranya seolah-olah bersembunyi dan mengambil long shot dari balik lampu, pintu, jendela, kabel telepon, tirai. Memberi saya perasaan sedang berdiri disana dan memperhatikan.
Ketika kita mengeksplorasi angle, kita bisa berlatih dan memotret banyak-banyak. Tapi ketika kita belajar untuk menguasai POV yang efektif, satu foto saja mungkin sudah cukup, karena yang harus kita kuasai adalah -sebelum menekan tombol shutter- memindahkan apa yang kita rasakan ketika melihat objek ke dalam frame yang akan kita tangkap. Terdengar sangat melankolis, tapi kadang-kadang, foto yang menggugah bisa tertangkap justru saat kita tidak terlalu memikirkan hal-hal teknis tapi saat kita menikmati apa yang kita lihat.
Selamat memotret dan berbagi
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar