Untuk permulaan, lebih baik untuk menggunakan cahaya natural untuk belajar fotografi – meskipun kemudian ada fotografer berpengalaman yang selalu lebih suka menggunakan sumber cahaya alam ini. Tapi akan ada saatnya kamu
- Ingin cahaya lebih
- Ingin bentuk cahaya yang berbeda
- Atau kamu ingin mengontrol cahaya untuk keperluan kreatif
Ini adalah saatnya artificial light masuk dalam perlengkapan fotografimu. Ada empat sumber cahaya buatan yang umum digunakan pada pemotretan saat ini:
- Incandescent
- Fluorescent
- LED
- Flash dan studio strobe
Incandescent
![]() |
Pencahayaan jenis ini beragam mulai dari lampu bohlam biasa sampai “hot light” tungsten yang digunakan di studio. Warnanya lebih hangat dibandingkan cahaya natural. Cahaya yang dihasilkan lampu bohlam yang terbuka sangat tajam. Itu sebabnya kita menggunakan kap lampu di rumah. Kualitas cahaya incandescent bisa dimodifikasi menggunakan reflektor dan diffusion. Lampu semacam ini panas, jadi kamu harus hati-hati saat menggunakannya di sekitar model anak-anak atau property foto yang mudah meleleh.
Fluorescent
![]() |
Kebanyakan gedung publik dan kantor diterangi oleh lampu neon jenis fluorescent. Cahaya semacam ini tidak umum digunakan dalam fotografi, tapi kadang juga digunakan jika hanya itu yang tersedia untuk pemotretan .Satu masalah dengan cahaya fluorescent ini adalah temperatur warnanya tidak seragam. Jaman dulu warnanya agak kehijauan bila difoto, maka lensa harus dipasangi filter magenta untuk memperbaikinya.
Sekarang lampu fluorescent tersedia dalam banyak variasi: cool white, warm white, daylight balanced, dan traditional green. Hasilnya, sulit bagi white balance untuk menyesuaikan tone dalam cahaya fluorescent. DIrekomendasikan untuk menggunakan pengaturan custom WB dengan kartu abu-abu.
LED
![]() |
Adalah kependekan dari Light Emitting Diodes. Biasanya ada ratusan lampu diode yang diatur berkelompok dalam sebuah panel LED. Cahaya ini masih baru dalam dunia fotografi namun penggunaannya semakin umum. Lampu semacam ini sangat stabil temperatur warnanya. Tingkat terangnya bisa bervariasi tanpa harus mengganti pengaturan white balance. Kualitas cahayanya keras seperti incandescent sehingga perlu diperlembut menggunakan diffusion atau dipantulkan melalui tembok. LED kurang terang untuk foto yang menggunakan fast shutter speed, tapi bila objeknya tidak bergerak dan bisa ditempatkan dekat sumber cahaya, maka LED cukup memenuhi syarat.
Flash dan Studio Strobe
![]() |
Cahaya strobe (atau flash) tidak seperti artificial light lain yang menyala terus menerus, melainkan “ditembakkan” dalam waktu sepersekian detik bersamaan dengan ditekannya tombol shutter. Karena itu pencahayaan ini agak sulit untuk divisualisasikan tampilannya dalam foto yang akan diambil. Strobe lighting mungkin merupakan artificial lighting yang paling umum digunakan dalam fotografi. Cahaya yang dihasilkan oleh flash juga sangat keras, sehingga biasanya dimodifikasi dengan dipantulkan melalui selembar kartu kecil atau meletakkan diffuser plastik di depan kepala flash.
Para fotografer sudah sangat lama menggunakan jenis lighting ini dan masih akan terus menggunakannya. Ada banyak pabrikan sistem strobe lighting dan aksesoris untuk memodifikasinya seperti payung dan softbox.
Artificial Light Mana Yang Cocok Untukmu?
Langkah pertama mungkin menggunakan flash yang bukan built-in. Artinya yang bisa dipasang di bagian hot-shoe kameramu. Ini adalah cara yang baik untuk mulai belajar menggunakan artificial light. Kamu juga bisa menggunakan flash semacam ini untuk fill light ketika memotret di luar ruangan. Banyak flash kamera bisa diputar dan memiliki kemampuan untuk dipantulkan serta dilengkapi kartu pantul.
Lampu flash bisa digunakan tanpa memasangnya di kamera dengan menggunakan trigger kabel atau wireless. Kamu bisa memegangnya dan mengganti sudut datangnya cahaya atau memasangnya di light stand atau bahkan memanfaatkan tripod. Karena, seperti sudah disebutkan tadi, cahaya flash sangat keras sehingga ada baiknya untuk memanfaatkan aksesoris tambahan seperti payung untuk melembutkan cahaya.
Saat kamu sudah siap untuk kekuatan lebih, kamu bisa menambah beberapa flash ekstra ke dalam setup lighting. Kalau kamu sering memotret grup atau keluarga, kamu akan membutuhkan strobe karena kekuatannya lebih baik untuk skala besar. LED kurang disarankan untuk fotografi kecuali kamu tidak bermasalah dengan ISO tinggi.
Untuk menguasai lighting studio tentu dibutuhkan banyak latihan dan percobaan. Jadi, belajar adalah kunci untuk lighting yang sempurna.
0 komentar:
Posting Komentar