Di era digital ini, semakin jelas kenyataannya bahwa perbedaan antara sebuah foto yang bagus dengan foto yang biasa-biasa saja sangat sedikit dipengaruhi oleh jenis kamera yang digunakan, tapi seluruhnya adalah tentang kemampuan sang fotografer berpikir sebelum menekan tombol shutter. Sambil mengingat kenyataan ini, mari kita lihat beberapa hal yang bisa dipertimbangkan saat kamu memotret orang lain pada kesempatan yang akan datang.
Menggunakan kamera dengan posisi seperti ini mungkin terasa aneh pada awalnya, tapi dengan sedikit latihan, kamu pasti akan segera terbiasa. Satu-satunya format landscape lebih baik daripada portrait pada foto manusia adalah ketika kamu memotret sekelompok orang atau kalau kamu ingin memotret jarak dekat dengan mengambil foto dari bahu ke atas.
Biasanya, jarak paling baik adalah setelah tersisa sedikit ruang di kedua sisi dan sedikit di atas kepala saja. Ini biasanya berarti dari pinggang ke atas. Untuk alasan teknis yang bermacam-macam, lebih baik kalau kamu tidak lebih dekat dari sekitar 2m dari model, terutama kalau kamu menggunakan flash.
Kalau kamu ada di dekat sebuah bangunan, pertimbangkan untuk menempatkan objek cukup dekat dengan dinding. Jika tidak ada yang bisa digunakan sebagai background, mendekatlah pada objek dengan angka aperture besar untuk mengaburkan latar belakang dan menonjolkan objek.
Tentu saja kita tidak bisa mengontrol cuaca, jadi cara yang paling baik adalah – jika memotret di tengah hari – carilah tempat yang teduh untuk memotret. Untuk hasil yang maksimal, latar belakang, objek, dan kamera harus seluruhnya dihindarkan dari sinar matahari langsung. Kalau kamu tidak bisa menemukan tempat yang teduh, pertimbangkan sudut pencahayaan yang menerpa wajah. Ada dua posisi yang bisa meminimalisasi efek bayangan akibat cahaya matahari. Jika objek berdiri hampir secara langsung menghadap matahari, maka bayangan pada wajah akan sangat sedikit. Tapi jangan membuat mereka benar-benar menghadap ke matahari karena bayanganmu dan kamera akan masuk dalam foto dan mereka akan merasa silau.
Pilihan lainnya adalah menempatkan matahari di belakang objek sehingga seluruh wajahnya ada dalam bayangan. Sekali lagi, jangan sampai matahari berada tepat di belakang objek atau kamu akan mendapat flare dalam foto. Kamu mungkin perlu menyesuaikan exposure untuk foto jenis ini tapi lebih baik lagi kalau menggunakan “fill flash”.
Pada potret profesional, tinggi kamera relatif terhadap cara objek menatap kamera dan ini sangat penting dalam menentukan penampilan objek pada hasil akhir. Bahkan perubahan kecil pada aspek ini bisa membuat perbedaan yang besar. Tempat paling “netral” adalah sejajar dengan mata.
Ketika berhadapan dengan objek yang lebih tinggi darimu, maka kamu harus mempertimbangkan unuk memintanya duduk agar lebih mudah untuk menyamakan tinggi kamera dengan mereka. Jika itu tidak mungkin, cobalah berdiri lebih jauh dan gunakan zoom.
Untuk itu, kamu harus memikirkan pose objek dan mungkin cara paling mudah adalah menghindari pose tegak lurus menghadap kamera seperti pada foto untuk KTP. Mintalah objek untuk memutar sedikit tubuh mereka sekitar 45 derajat atau minta mereka untuk diam dan kamu yang bergerak 45 derajat memutari objek. Lalu mintalah objek untuk menengok ke arah kamera. Ini biasanya akan lebih baik daripada tegak lurus, dan tambahannya, posisi ini akan memberi kesan langsing.
Ke arah mana objek berputar biasanya tidak masalah tapi beberapa orang punya “sisi terbaik” yang bisa membuat mereka tampak lebih bagus dalam foto. Jadi cobalah memotret dari beberapa sisi dan lihat kemudian mana yang terbaik.
SUMBER
1. Putar Kameranya
Hal termudah di dunia adalah menggunakan kamera secara horizontal. Karena kamera memang dirancang untuk dipegang dengan cara begitu, tapi akhirnya posisi ini hanya menghasilkan foto berbentuk format landscape, dimana ukurannya lebih lebar daripada tinggi. Seperti namanya, format ini memang cocok untuk foto landscape. Memutar kamera hingga berubah ke posisi vertikal akan menghasilkan format portrait (lebih cenderung tinggi daripada lebar) dan lebih cocok jika digunakan untuk memotret orang. Sudah jelas, memang jika kamu memikirkannya, manusia bentuknya lebih cenderung tinggi daripada lebar sehingga framing pada format portrait akan lebih baik untuk memotret manusia.Menggunakan kamera dengan posisi seperti ini mungkin terasa aneh pada awalnya, tapi dengan sedikit latihan, kamu pasti akan segera terbiasa. Satu-satunya format landscape lebih baik daripada portrait pada foto manusia adalah ketika kamu memotret sekelompok orang atau kalau kamu ingin memotret jarak dekat dengan mengambil foto dari bahu ke atas.
2. Mendekatlah
Peraturan umum untuk sebuah foto yang bagus adalah membuat objek “memenuhi frame” dan, begitu kamu sudah memutar kamera ke posisi vertikal, ini akan lebih mudah dilakukan. Bahkan cara ini bisa dibilang penting kalau kamu ingin memasukkan seluruh bagian tubuhnya, tapi kamu hanya perlu melakukan itu kalau pakaian yang mereka kenakan penting untuk dimasukkan ke dalam foto.Biasanya, jarak paling baik adalah setelah tersisa sedikit ruang di kedua sisi dan sedikit di atas kepala saja. Ini biasanya berarti dari pinggang ke atas. Untuk alasan teknis yang bermacam-macam, lebih baik kalau kamu tidak lebih dekat dari sekitar 2m dari model, terutama kalau kamu menggunakan flash.
© Gabor Hertelendy |
3. Carilah Latar Belakang Yang Polos
Hal lain yang menghasilkan foto yang bagus adalah tidak adanya gangguan dalam frame selain objek. Mengisi frame adalah hal yang sangat membantu, tapi bahkan objek pun perlu sesuatu di belakang mereka, jadi jagalah background sepolos mungkin. Langit (terutama saat cuaca mendung) mungkin bisa jadi pilihan yang bagus, tapi bukan yang terbaik. Ini karena hasil foto biasanya cenderung underexposed bila pengukuran exposure tidak tepat. Bahkan seandainya pun tepat, rambut model biasanya akan hilang dalam cahaya langit, dan ini jelas bencana untuk foto portrait.Kalau kamu ada di dekat sebuah bangunan, pertimbangkan untuk menempatkan objek cukup dekat dengan dinding. Jika tidak ada yang bisa digunakan sebagai background, mendekatlah pada objek dengan angka aperture besar untuk mengaburkan latar belakang dan menonjolkan objek.
4. Perhatikan Matahari
Cahaya terbaik adalah seputar terbit dan tenggelamnya matahari. Semua warna lebih indah dan orang-orang merasa lebih nyaman dan ceria pada saat-saat seperti ini. Tapi, cahaya tengah hari yang terlalu terang akan menghasilkan bayangan gelap yang bisa memberi efek yang kurang bagus pada wajah jika diambil dengan sudut yang salah.Pilihan lainnya adalah menempatkan matahari di belakang objek sehingga seluruh wajahnya ada dalam bayangan. Sekali lagi, jangan sampai matahari berada tepat di belakang objek atau kamu akan mendapat flare dalam foto. Kamu mungkin perlu menyesuaikan exposure untuk foto jenis ini tapi lebih baik lagi kalau menggunakan “fill flash”.
5. Sejajarkan Dengan Mata
Setelah merapikan latar belakang dan pencahayaan, hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah objek dan posisi kamera berdasarkan tinggi/rendahnya objek. Ambil posisi sejajar dengan mata. Ini adalah posisi ideal, sama tinggi dengan mata objek atau sedikit dibawah.Pada potret profesional, tinggi kamera relatif terhadap cara objek menatap kamera dan ini sangat penting dalam menentukan penampilan objek pada hasil akhir. Bahkan perubahan kecil pada aspek ini bisa membuat perbedaan yang besar. Tempat paling “netral” adalah sejajar dengan mata.
Ketika berhadapan dengan objek yang lebih tinggi darimu, maka kamu harus mempertimbangkan unuk memintanya duduk agar lebih mudah untuk menyamakan tinggi kamera dengan mereka. Jika itu tidak mungkin, cobalah berdiri lebih jauh dan gunakan zoom.
Tip Tambahan: Jangan Kaku
Kalau kamu mengikuti semua tips diatas, kamu seharusnya bisa membuat potret yang bagus tapi itu masih harus dikembangkan lagi sampai kamu bisa menangkap karakter dan kepribadian objek sekaligus membuat foto yang bagus. Begitu kamu sudah menguasai semua tipsnya, kamu mungkin akan terinspirasi untuk mengambil langkah selanjutnya dan benar-benar serius menjadi portrait photographer.Untuk itu, kamu harus memikirkan pose objek dan mungkin cara paling mudah adalah menghindari pose tegak lurus menghadap kamera seperti pada foto untuk KTP. Mintalah objek untuk memutar sedikit tubuh mereka sekitar 45 derajat atau minta mereka untuk diam dan kamu yang bergerak 45 derajat memutari objek. Lalu mintalah objek untuk menengok ke arah kamera. Ini biasanya akan lebih baik daripada tegak lurus, dan tambahannya, posisi ini akan memberi kesan langsing.
Ke arah mana objek berputar biasanya tidak masalah tapi beberapa orang punya “sisi terbaik” yang bisa membuat mereka tampak lebih bagus dalam foto. Jadi cobalah memotret dari beberapa sisi dan lihat kemudian mana yang terbaik.
Kesimpulannya
Untuk membuat potret yang lebih baik, kamu harus: memutar kamera ke posisi vertikal, memenuhi frame dengan objek, memotret di tempat teduh bila hari terlalu cerah, dan selalu memotret sejajar dengan mata mereka.SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar